Jumat, 13 Februari 2009

Slide

Minggu, 11 Januari 2009

Mencegah Virus Masuk Komputer Melalui Flashdisk

Posted : Kamis, 06-11-2008 | 13:46:25 WIB
Salah satu cara pencegahan agar komputer kita tidak terserang virus adalah dengan mencegah terjadinya eksekusi terhadap file virus. Salah satu caranya adalah melakukan pencegahan penularan virus melalui flashdisk.
Untuk melakukan pencegahan, kita bisa menggunakan salah satu fitur yang ada di Windows XP yaitu Local Security Setting.
Adapun cara kerjanya adalah memproteksi komputer dari eksekusi terhadap semua file *.exe. Sehingga bila kita membuka file yang ada di flashdisk dan tanpa sepengetahuan kita ternyata menjalankan file virus, maka proses eksekusi tersebut akan di proteksi atau di batalkan.
Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Pilih Start >> Control Panel
2. Pilih Administrative Tools >> Local Security Policy
3. Pilih Software Restriction Policies >> Additional Rules
4. Pada Additional Rules klik kanan >> pilih New Path Rule…
5. Pada kolom Path, pilih Browes pilih dimana drive flshdisk berada, misal di I:\
6. Pada kolom Security Level, pilih Disallowed
7. Pilih OK dan Restart komputer
(fkr/rimbo)

Chip Super Canggih

Chip Super Canggih dari Korsel untuk Indonesia Posted : Jum'at, 13-06-2008 | 16:18:23 WIB

Seorang gadis terlihat sedang berkomunikasi via handphone dengan rekannya. Tak lama kemudian, mereka sepakat bermain gameonline melalui handphonenya. Setelah bosan, masih melalui handphonenya, mereka sama-sama menonton siaran televisi Korsel. Memang tak ada yang aneh. Tapi, akan terlihat menakjubkan ketika ternyata si gadis berada di Kota Jakarta, sedangkan rekannya berada di Seoul, Korea Selatan.

Apakah rahasianya? jawabannya, adalah satu chip mungil yang dibenamkan ke dalam handphone tersebut yang mampu menyediakan segala kebutuhan multimedia dan networking ke seluruh dunia. Teknologi seperti itu ternyata sudah ada di depan mata dan akan disodorkan ke dunia information technology (IT) Indonesia.

''Teknologi ini adalah kreativitas dengan menggabungkan semua fungsi seperti CATV, DVD, cable TV, game, displayphone, telepon tanpa GSM/CDMA, internet, navigation, GPS, dan MP3 ke dalam sebuah chip,'' ujar JH Lee, ketua United Nations Volunteers of The Word asal Korsel, kepada pers, Rabu malam (11/6).

Menurut Lee, teknologi IT terbaru yang diklaim sebagai teknologi generasi kelima atau dua tingkat di atas teknologi generasi ketiga atau yang dikenal dengan istilah 3G (third-generation technology). 3G adalah sebuah teknologi seluler dengan kecepatan minimal transmisi sekitar 2 megabytes per detik (2Mb/s). Evolusi 3G untuk teknologi seluler GSM adalah WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access), sedangkan untuk teknologi selular CDMA, evolusinya adalah variannya seperti CDMA 2000 EV-DO (Evolution Data Only). Ini artinya, pengguna ponsel dapat melakukan konferensi video secara multipartai dari beberapa lokasi berbeda, baik domestik maupun internasional.

Lee juga menegaskan bahwa chip tersebut memiliki teknologi di atas Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX). WiMAX ini lebih memfokuskan pada layanan data pada akses Internet. ''Dengan chip ini kita bisa mendownload gambar video dalam hitungan detik, main game bersamaan di negara yang berbeda, menyaksikan seluruh chanel TV di seluruh dunia, dan bisa teleconference dengan 10 orang sambil tetap menonton TV di layar yang sama,'' jelasnya.

Lebih jauh Lee menyatakan, teknologi itu dikembangkan oleh sebuah tim yang terdiri dari 30 ilmuwan IT asal Korsel. Hak paten di level dunia untuk teknologi ini juga sudah diperoleh pada 2005 lalu. ''Teknologi ini belum ada di seluruh dunia, sebenarnya teknologi IT itu gampang yang penting adalah kecepatan,'' cetusnya.

Uniknya, meski pabrik dan infrastruktur telah disiapkan di Korsel, Lee dan rekan-rekannya justru memilih Indonesia sebagai tempat pengembangan produk tersebut. Bahkan mereka rela jika teknologi tersebut menjelma menjadi 'Made in Indonesia', karena software dan hardware-nya akan diproduksi di Indonesia.

''Di Korsel saja belum dibuka, ini bukan mimpi buat Indonesia karena SDM dan infrastrukturnya sebenarnya sudah ada. Saya ingin Indonesia memiliki kawasan industri IT dan nanti bisa ekspor ke luar negeri termasuk ke Korsel,'' tegasnya.

Lee mengungkapkan, selama ini Indonesia hanya menjadi pasar penjualan dan service IT impor. Indonesia, lanjut dia, setiap tahun harus membayar demikian besar untuk layanan seluler CDMA dari Amerika Serikat dan GSM dari Eropa ''Kita punya SDM yang sama, Korsel punya teknologi, Indonesia punya sumber daya alam dan sumber daya manusia, semua bisa disinergikan,'' jaminnya.

Teknologi IT yang disebut-sebut sebagai generasi kelima ini sangat mengandalkan chip yang disebut dengan Utopia Puri Global (UPG). Lee yang juga menjabat Pemilik Royal Puri Corporation mengaku nama chip itu merupakan gabungan bahasa Korsel, Indonesia, dan bahasa Inggris sebagai bahasa global.

Dua chip akan dibenamkan masing-masing di set-top box, semacam modem di Speedy Telkom yang bernama UinNet 3.5-BR. Chip lainnya bisa dibenamkan di handphone atau mobile type misalnya UinNet 3.5-Mago, sejenis ultra mobile PC. Uniknya, jika handphone selama ini hanya berfungsi sebagai penerima dan penerus sinyal, maka dengan handphone yang diberi chip akan berfungsi sebagai penerima, penerus, dan pemancar sinyal. ''Tak perlu kabel, serat optik, atau jasa satelit. Isi dalam set-top box itu ada kode rahasianya, baru bisa dibuka jika sudah ada perjanjian kerja sama,'' ungkap Lee.

Ketika disinggung apakah teknologi ini tak akan memukul perusahaan, BUMN, operator yang bergerak di bidang IT, Lee memastikan itu tak akan terjadi asalkan ada kebijakan dari pemerintah Indonesia. ''Kalau Telkom setahun saja untung Rp 23 triliun, dengan menggunakan ini akan untung sepuluh kali lipat bahkan bisa sampai Rp 500 triliun. Konsumen juga akan membayar minimal 30 persen lebih hemat, misalnya karena tak perlu berlangganan internet dan TV kabel,'' tegasnya.

Lee mengaku ia dan para ilmuwan Korsel sudah mempresentasikan teknologi ini di depan Meneg BUMN, Menkoinfo, Ditjen Postel, perusahaan dan operator IT, dan beberapa angggota Komisi I dan XI DPR, serta DPD. ''Tanggapannya positif, tapi belum ada pembicaraan lanjutan,'' ungkapnya. Dirjen Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Cahyana Ahmadjayadi mengaku menyambut positif rencana pengembangan teknologi baru itu di Indonesia.

''Saya ingin tahu seberapa jauh teknologi ini menjadi inovasi dalam rangka 100 tahun kebangkitan nasional. Memproduksi UPC Chip dalam konteks kerja sama antarnegara memang sangat dimungkinkan, kita sudah melakukan kesepakatan kerja sama termasuk di bidang IT dengan Korsel,'' ujarnya.

Salah satu Ketua Masyarakat Telematika (Mastel) Heru Nugroho, menyatakan jika benar alat itu memiliki kemampuan seperti yang ditampilkan, maka tentu pengguna IT di Indonesia akan dapat manfaat yang besar. ''Tapi persoalannya adalah ini memerlukan lisensi dari pemerintah, didistribusikan ke market yang mana, dan butuh beradaptasi dengan sistem yang sudah ada,'' jelasnya. (fkr/rol)

Kamis, 25 Desember 2008

Ketika Rahmat itu Datang lewat Bencana

Keberadaan bisa bertahan karena adanya keseimbangan. Walaupun sebuah akibat tercipta karena adanya sebab, akan tetapi proses kausalitas tersebut tetap membutuhkan sebab lain, sehingga terjadi rangkaian sebab akibat yang kita kenal dengan istilah siklus. Ketika padi terkena hama tikus sehingga panen gagal , semua orang menyalahkan tikus sebagai penyebab kegagalan, padahal jika kita runut kebelakang pada siklus maka kita akan bertanya dimana posisi ular sawah yang biasa memangsa tikus ? siapa yang menyebabkan habitatnya menghilang ? Sebaliknya coba kita lihat kedepan, apa yang terjadi setelah kegagalan, bagaimanakah cara petani bertahan hidup ? bagaimana cara petani memulai menanam benih ? sebuah proses sebab akibat (kausalitas) baru akan muncul bertaut dengan yang lama, bisa jadi sang petani berubah menjadi pedagang dan berhasil dan akan selalu banyak kemungkinan yang terjadi.

Sebuah bencana akan selalu diartikan negatif jika dilihat dari skala kecil (mikro), sebagai contoh adalah bencana gunung berapi yang banyak menelan korban, baik jiwa maupun materi, pertanyaan nya adalah bagaimana seandainya tidak ada gunung berapi ? para peneliti menyebutkan bahwa jika tidak ada gunung yang bisa mengeluarkan larva dan uap panas yang ada didialam bumi maka larva akan tetap tersimpan didalam bumi dan terakumulasi terus menerus sehingga akibatnya bumi bisa meledak karena uap tersebut mengandung gas yang bisa meledak. Atau pertanyaan diganti menjadi 'mengapa gunung berapi tidak meletus pada tempat yang jarang di tempati manusia?' Sejarah menunjukan bahwa tempat dimana gunung berapi pernah meletus atau masih aktif adalah tempat yang paling subur untuk bercocok tanam dan secara fitrah manusia akan selalu mencari tempat seperti ini.

Tidak ada satupun kejadian di muka bumi ini tanpa rencana dan perhitungan Allah, Mungkin bagi kita bencana tetapi bagi orang lain adalah rahmat, Bagi kita penyakit adalah musibah atau ujian dari Allah tapi bagi dokter ini adalah rahmat berupa rezki, Banjir juga merupakan musibah tetapi bagi pengangkut barang dengan perahu hal ini adalah rahmat, selalu ada keseimbangan yang kita terkadang kurang mengerti lalu mendefinisikan segala rencana Allah dengan persepsi kita sendiri. Lihat lah paska bencana tsunami di aceh pertolongan Allah lewat tangan-tangan hambanya berlomba-lomba mendatangi, segala infrastruktur mulai kembali dibangun dengan tatanan yang lebih baik meski belum sempurna. Mungkin akan muncul pertanyaan 'mengapa yang mendapat musibah jauh lebih banyak dari yang mendapatkan rahmat ketika bencana terjadi ?, jika ketika berpuasa, kita di haruskan untuk bisa merasakan kelaparan yang di derita orang yang tidak mampu walau cuma sesaat maka ketika bencana datang kita seketika berubah menjadi saudara mereka karena bernasib sama padahal bagi mereka bencana atau tidak hidup mereka seperti tetap berada pada ujian panjang tanpa henti.

Vidyan0 komentar

Renungan

Belajar dari Kehidupan

Jika anak di besarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak di besarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak di besarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
Jika anak di besarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
Jika anak di besarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
Jika anak di besarkan dengan iri hati, ia belajar rendah diri.
Jika anak di besarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak di besarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak di besarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak di besarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak di besarkan dengan penerimaan, ia belajar mencinta.
Jika anak di besarkan dengan dukungan, ia belajar menenangi diri.
Jika anak di besarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
Jika anak di besarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
Jika anak di besarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan.
Jika anak di besarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak di besarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Jika anak di besarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.


Written by Kahlil Gibran

Welcome to my blog

Peta Dunia

Google search

Google
 

Pesan bulan ini

Perbaharuilah selalu niat, agar senantiasa on the right track